JUDUL BUKU :
SENGSARA MEMBAWA NIKMAT
PENGARANG :
TULIS SUTAN SATI
PENERBIT :
BALAI PUSTAKA
SINOPSIS
Midun
dan kacak adalah dua orang pemudayang saling bermusuhan. Midun adalah anak
orang miskin, sedangkan kacak adalah anak orang kaya, ibunya menjadi penghulu
laras di daerah itu, sehingga membuatnya menjadi sombong dan bangga dengan
kekayaan yang dimilikinya. Sedangkan Midun adalah anak yang pandai mengaji dan
pandai main silat.
Pangkal
dari permusuhan itu adalah karena Midun sangat disukai masyarakat, dan Kacak
tidak. Dia menganggap bahwa midun telah menghasut masyarakat. Pertengkaranpun
terjadi, pernah suatu hari mereka bertengkar pada saat pertandingan sepak bola.
Kacak mengincar setiap pertengkaran Midun dan dia berhasil. Suatu ketika Midun
memukul seorang laki-laki yang mengacau di pasar. Kacak mengadukannya pada
Tuanku Laras supaya Midun dihukum.
Ketika
Midun dan Miun sahabatnya sedang menonton pacuan kuda di Bukittinggi, secar
tiba-tiba mereka diserang oleh Lenggang pembunuh bayaran Kacak. Perkelahianpun
terjadi, Midun dan Lenggang ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara di Padang .
Begitu
masuk Midun sudah diadukan pada si Ganjil Jagoan di Penjara itu. Tetapi midun
dapat mengalahkannya.
Saat
Midun sedang Menyapu di jala, ia menemukan seuntai kalung berlian. Ternyata
kalung ityu milik seorang gadis bernama Halimahyang rumahnya tidak jauh dari
penjara. Kemudian mereka berkenalan. Setelah Midun selesai menjalani masa
hukuman, Halimah meminta Midun supaya melarikan dirinya dari rumah, karena ia
hendak diperkosa oleh ayah tirinya.
Atas
pertolongan Pak Karto mereka berhasil melarikan diri ke Jawa kemudian ke Bogor menemui Ayah
Halimah. Di sana
mereka diterima dengan baik. Setelah itu Midun mencari pekerjaan ke Jakarta . Kemudian ia
mendapat pekerjaan sebagai penjual kain dengan modal pinjaman dari orang Arab.
Setelah uang itu dikembalikan orang Arab itu meminta bunga yang tinggi. Midun
menolaknya, orang Arag itu mengadukannya ke kompeni dan Midun ditahan.
Selepas
dari tahanan, nasib Midun semakin cerah. Mulanya ketika ia menolong seorang
sinyo yang sedang dikejar-kejar oleh seorang serdadu yang mabuk. Ternyata orang
tua Sinyo adalah Hoofcommissaris di Betawi. Sebagai tanda terima kasih, Midun
ditawari kerja sebagai sekretaris. Tak lama kemudian ia menikah dengan Halimah.
Kerjanyapun dipindahkan ke Tanjung Priok.
Ketika
Midun sedang melakukan tugasnya ke Medan ,
Ia bertemu Manjau adiknya.
Melalui adiknya ia mengetahui bahwa ayahnya sudash meninggal dan hartanya sudah
habis. Selain itu, ia tahu bahwa tingkah laku Kacak semakin menjadi-jadi
setelah ia menjadi Tuanku Laras.
Sekembalinya
ke Betawi, Midun mendatangi Hoofcommissaris untuk mengutarakan keinginannya
pindah ke Bukit Tinggi, dengan alasan mau bekerja di tanah kelahirannya. Dan
pejabat itu merestuinya. Kemudian ia sekeluarga pindah ke sana . Kebetulan ia ditempatkan sebagai
asisten Demang di daerahnya. Tentu saja hal itu membuat kalang kabut Kacak,
musuhnya. Karena malu akhirnya Kacak pergi meninggalkan daerah itu dan tidak
pernah kembali lagi.
Setelah
berkumpul kembali dengan seluruh keluarganyya, Midun memerintah negeri itu
dengan gelar Datuk Paduka Raja.
hallo..admin. the article is very very nice and interesting, very helpful to me. thank you
BalasHapusnatural crotchy itchy drug