Dibawah Lindungan Ka'bah

JUDUL BUKU          : Dibawah Lindungan Ka’bah.

PENGARANG           : Hamka.

PENERBIT                 : Balai Pustaka.

TAHUN TERBIT       : 1930.

KOTA TERBIT          : Jakarta.

SINOPSIS

Hamid seorang anak yatim yang miskin yang menjadi anak angkat Haji Jafar, seorang Haji yang kaya raya. Haji Jafar dan keluarganya sangat memperhatikan Hamid. Dengan baik. Mereka menganggap Hamid seperti anak mereka sendiri. Mereka sangat menyanaynginya sebab Hamid sangat rajin, sopan, berbudi luhur dan sangat taat beragama. Hamid bersekolah dengan anak kandung mereka, Zaenab.

Hamid dan Zaenab menganggap hubungan mereka seperti saudara kandung. Mereka sering pergi bermain bersama. Saat mererka beranjak dewasa perasaan mereka berubah menjadi perasaan suka. Pada waktu itu seorang wanita yang telah lulus sekolah rendah tidak boleh melanjutkan sekolah kembali. Wanita itu harus dipingit untuk kemudian dinikahkan dengan lelaki pilihan orang tuanya.

Hamidpun melanjutkan sekolah ke padang panjang. Semakin hari ia merasakan bahwa dirinya benar-benar mencintai Zaenab.tetapi ia tidak bisa melakukan apa-apa, karena dirinya bukan siapa-siapa. Haji Jafar meninggal dunia, tidak lama setelah itu Ibunyapun meninggal. Zaenab sangat sedih sekali.

Zaenab dipingit oleh Mak Aisyah. Dan ia akan segera dijodohkan dengan pemuda pilihan Mak AisyahHamidlah yang harus membujuk Zaenab. Dengan sangat terpakasa ia menerima pemuda pilihan orang tuanya itu, Hamidpun tidak kuasa menerima kenyataan itu. Ia meninggalkan kampong halamannya. Ia pergi ke Medan. Iapun menulis surat untuk Zaenab yang isinya mencurahkan semua isi hatinya kepada gadis itu. Dari Medan ia melanjutkan perjalanan ke Singapura lalu pergi ke tanah Makkah. Zaenabpun sangat sedih karena derinya juga mencintai Hamid. Zaenab jadi sering sakit-sakitan.

Setahun sudah Hamid di Makkah, Ia bertemu Saleh temannya waktu di kampung yang sedang beribadah Haji. Rosana istri Saleh adalah teman Zaenab. Ia mengetahui bahwa Zaenab juga mencintainya dan sakit-sakitan semenjak kepergiannya, semuanya ia ketahui dari penuturan Saleh. Zaenab tidak jadi menikah dengan tunangannya. Hamidpun memutuskan pulang setelah menunaikan ibdah Haji.

Semangatnya untuk kembali pulang sangat besar. Iapun melaksanakan tahap demi tahap yang wajib dilaksanakan, meskipun ia dalam keadaan sakit. Namun ia mendengar kabar bahwa Zaenab telah meninggal, dan iapun menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Ia tetap melanjutkan ibadah Hajinya. Sampai di Kiswah ia mengucapkan “ Ya, Rabbi, Ya Tuhanku Yang Maha Pengasih dan Penyayang” hingga beberapa kali, hingga akhirnya berhenti untuk selama-lamanya. Ia meninggal dihadapan Ka’bah, rumah Allah, dan dia akan menuju ke sana.

KESIMPULAN

Dalam buku yang berjudul Hamka dibawah lindungan Ka’bah mengisahkan sebuah hunbungan cinta yang terpendam, dan akhirnya ia bertepuk sebelah tangan namun Allah berkehendak lain, hubungan itu tidak dapat disatukan.